Lomba pacu perahu tradisional ini dilaksanakan setiap tahun sejak dahulu sebagai tradisi nenek moyang yang tetap harus dilanjutkan dan dilestarikan.
Al Haris menyebut, lomba pacu perahu tradisional ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT kemerdekaan saja, tapi juga memberi ruang bagi penggiat dan pecinta pacu perahu untuk mengembangkan bakatnya di olahraga pacu perahu.
“Kita punya Sungai Batanghari yang besar. Tidak mungkin tidak ada komunitas pacu perahu. Kita bersyukur masyarakat Seberang Kota Jambi masih menjaga dan mempertahankan tradisi ini,” kata Haris.
Al Haris mengapresiasi masyarakat Seberang Kota Jambi yang terus melestarikan Sungai Batanghari. Sungai ini banyak memberi manfaat bagi kehidupan dan peradaban masa lalu, masa kini dan masa mendatang.
Lomba pacu perahu tradisional merupakan bagian dari kebudayaan tradisional masyarakat Kota Jambi, khususnya Jambi Seberang. Diharapkan lomba ini menjadi ajang kompetisi bagi atlet-atlet berprestasi dan berkualitas.
Al Haris menyampaikan permohonan maaf kepada peserta lomba pacu perahu, karena hadiah yang diperebutkan masih minim. Namun dia berjanji akan menambah hadiahnya agar perayaan HUT Kemerdekaan RI lebih meriah.
Al Haris minta para peserta lomba menjunjung sportivitas sebagai nilai-nilai hakiki dalam berkompetisi, serta terus berkreasi untuk meningkatkan prestasi guna mengangkat harkat, martabat dan nama baik daerah di tingkat nasional maupun internasional.
Ketua Panitia Lomba, Muhammad Harir melaporkan, lomba kali ini diikuti puluhan tim. Lomba dibagi dua cabang, perahu tipe A dan B. Diharapkan tahun depan pesertanya lebih banyak, bahkan dari berbagai daerah,(Mr).
Social Plugin